Definisi
High
alert medicationsadalah obat-obatan yang memiliki risiko lebih tinggiuntuk
menyebabkan/ menimbulkan adanya komplikasi / membahayakan pasien secara
signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan (dosis, interval, dan
pemilihannya). Berikut adalah obat-obatan yang termasuk dalam kategori high
alert medications:
Tabel
Obat-obatan dalam Kategori High Alert Medications 1
-Kategori/ kelas obat-obatan
|
Jenis Obat
|
Agonis
adnergik IV
|
Epinefrin,
fenilefrin, norepinefrin, isoproterenol
|
Antagonis
adrenergic IV
|
Propanolol,
metoprolol, labetalol
|
Agen
anestesi (umum, inhalasi, dan IV)
|
Propofol,
ketamin
|
Anti-trombotik,
termasuk:
a.
Antikoagulan
b.
Inhibitor faktor Xa
c.
Direct thrombin inhibitors
d.
Trombolitik
e.
Inhibitor glikoprotein IIb/IIIa
|
Warfarin,
LMWH (low-molecular-weight
heparin),
unfractionated heparin IV
Fondaparinux
Argatroban,
bivalrudin, dabigatran etexilate,
lepirudin
Alteplase,
reteplase, tenecteplase
Eptifibatide
, abciximab, tirofiban
|
Larutan
/ solusio kardioplegik
|
|
Agen
kemoterapi (parenteral dan oral)
|
|
Dekstrosa
hipertonik ( ≥ 20%)
|
|
Larutan
dialysis (peritoneal dan hemodialisis)
|
|
Obat-obatan
epidural atau intratekal
|
|
Obat
hipoglikemik (oral)
|
|
Obat
inotropik IV
|
Digoksin,
milrinone
|
Insulin
(SC dan IV)
|
Insulin
regular, aspart, NPH, glargin
|
Obat-obatan
dengan bentuk liposomal
|
amfoterisin
B liposomal
|
Agen
sedasi moderat / sedang IV
|
Dexmedetomidine,
midazolam
|
Agen
sedasi moderat / sedang oral, untuk anak
|
Chloral
hydrate, ketamin, midazolam
|
Opioid
/ narkose:
a.
IV
b.
Transdermal
c.
Oral (termasuk konsentrat cair, formula
rapid
dan lepas lambat)
|
|
Agen
blok neuromuscular
|
Suksinilkolin,
rokuronium, vekuronium,
atrakurium,
pankuronium
|
Preparat
nutrisi parenteral
|
|
Agen
radiokontras IV
|
|
Akua
bi destilata, inhalasi, dan irigasi (dalam
kemasan
≥ 100ml)
|
|
NaCl
untuk injeksi, hipertonik, dengan
konsentrasi
> 0,9%
|
|
Konsentrat
KCl untuk injeksi
|
|
Epoprostenol
IV
|
|
Injeksi
Magnesium Sulfat (MgSO4)
|
|
Digoksin
IV
|
|
Metotreksat
oral (penggunaan non-onkologi)
|
|
Opium
tincture
|
|
Oksitosi
IV
|
|
Injeksi
natrium nitropruside
|
|
Injeksi
kalium fosfat
|
|
Prometazin
IV
|
|
Kalsium
intravena
|
|
Vasopressin
(IV atau intraoseus)
|
|
Antikonvulsan
|
Benzodiazepin
|
a. Vial
yang mengandung konsentrat elektrolit (misalnya KCl) tidak boleh disimpan di
lingkup
atau area perawatan pasien.
b. Obat-obatan yang digunakan dalam emergensi
medis (misalnya: kondisi mengancam
nyawa
yang bersifat gawat darurat) tidak diwajibkan untuk mengikuti Pedoman dan
Prosedur
Penggunaan high alert medications6
Persiapan dan Penyimpanan
a. High
alert medications disimpan di pos perawat di dalam troli atau cabinet
yangmemiliki kunci.
b. Semua
tempat penyimpanan harus diberikan label yang jelas dan dipisahkan dengan
obat-obatan rutin lainnya. Jika high alert medications harus disimpan di
area perawatan pasin, kuncilah tempat penyimpanan dengan diberikan label
‘Peringatan: high alert medications’ pada tutup luar tempat penyimpanan
c. Jika
menggunakan dispensing cabinet untuk menyimpan high alert medicationsI,berikanlah
pesan pengingat di tutup cabinet agar pengasuh / perawat pasienmenjadi waspada
dan berhati-hati dengan high alert medications. Setiap kotak /tempat
yang berisi high alert medications harus diberi label.
d. Infus
intravena high alert medications harus diberikan label yang jelas dengan
menggunakan huruf / tulisan yang berbeda dengan sekitarnya.
Pemberian obat
a.
Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda (double-check) terhadapsemua
high alert medications sebelum diberikan kepada pasien.
b.
Pengecekan Ganda Terhadap High
Alert Medications
i. Tujuan: identifikasi
obat-obatan yang memerlukan verifikasi atau pengecekan ganda oleh petugas
kesehatan lainnya (sebagai orang kedua)sebelum memberikan obat dengan tujuan
meningkatkan keselamatan dan akurasi.
ii.
Kebijakan:
pengecekan
ganda diperlukan sebelum memberikan high alert
medicationstertentu
/ spesifik dan di saat pelaporan pergantian
jaga
atau saat melakukan transfer pasien.
Pengecekan
ganda ini akan dicatat pada rekam medis pasien atau
pada
catatan pemberian medikasi pasien.
Pengecekan pertama harus
dilakukan oleh petugas yang berwenang untuk menginstruksikan, meresepkan, atau
memberikan
obat-obatan,
antara lain: perawat, ahli farmasi, dan dokter.
Pengecekan kedua akan
dilakukan oleh petugas yang berwenang, teknisi, atau perawat lainnya. (petugas
tidak boleh sama denganpengecek pertama)
Kebutuhan minimal untuk
melakukan pengecekan ganda /verifikasi oleh orang kedua dilakukan pada
kondisi-kondisi seperti berikut:
o
Setiap akan memberikan injeksi obat
o
Untuk infuse:
·
Saat terapi inisial
·
Saat terdapat perubahan konsentrasi obat
·
Saat pemberian bolus
·
Saat pergantian jaga perawat atau
transfer pasien
·
Setiap terjadi perubahan dosis obat
·
Pengecekan tambahan dapat dilakukan
sesuai dengan instruksi dari dokter.
iii.
Berikut adalah high alert medications yang memerlukan pengecekan ganda:
High
alert medications yang
Memerlukan Pengecekan Ganda untuk Semua Dosis
Termasuk Bolus
Obat-obatan
|
Kemoterapi
|
Heparin
|
Insulin
|
Infuse
Magnesium sulfat pada pasien obstetric
|
Infuse
kateter saraf epidural dan perifer
|
*abciximab
|
argatroban
|
Bivalirudin
|
*eptifibatide
|
Lepirudan
|
Citrate
ACD-A
|
Kalsium
klorida 8 gm/1000ml infuse (untuk CRRT)
|
*obat-obatan yang sebaiknya tidak
diberikan sebagai bolus dari kantong infuse / vial
Obat-obatan yang Memerlukan
Pengecekan Ganda jika Terdapat Perubahan Kantong
Infus
Obat-obatan
|
Infuse
benzodiazepine
|
Kemoterapi
|
Infuse
opioid
|
Infuse
epidural
|
Infuse
kateter saraf perifer
|
Obat-obatan yang Memerlukan
Pengecekan Ganda jika Terdapat Perubahan Dosis /
Kecepatan Pemberian
Obat-obatan
|
Epoprostenol
|
Kemoterapi
|
Treprostinil
|
Infuse
bensodiazepin
|
Infuse
opioid, epidural
|
Heparin
|
iv. Prosedur:
Untuk dosis inisial atau
inisiasi infuse baru
o Petugas kesehatan
mempersiapkan obat dan hal-hal di bawah ini untuk menjalani pengecekan ganda
oleh petugas kedua:
·
Obat-obatan
pasien dengan label yang masih intak
·
Rekam
medis pasien, catatan pemberian medikasi pasien, atau resep / instruksi
tertulis dokter
·
Obat
yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya
o Petugas keduaakan memastikan hal-hal berikut ini:
·
Obat
telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi
·
Perawat
pasien harus memverifikasi bahwa obat yang hendak diberikan telah sesuai dengan
instruksi dokter.
·
Obat
memenuhi 5 persyaratan.
·
Membaca
label dengan suara lantang kepada
·
perawat
untuk memverifikasi kelima persyaratan ini:
ü Obat tepat
ü Dosis atau kecepatannya tepat,
termasuk pengecekan ganda mengenai penghitungan dan verifikasi pompa infuse
ü Rute pemberian tepat
ü Frekuensi / interval tepat
ü Diberikan kepada pasien yang
tepat
o Pada beberapa kasus, harus
tersedia juga kemasan / vial obat untuk memastikan bahwa obat yang disiapkan
adalahobat yang benar, misalnya: dosis insulin
o Ketika petugas kedua telah
selesai melakukan pengecekanganda dan kedua petugas puas bahwa obat telah
sesuai,lakukanlah pencatatan pada rekam medis / catatan pemberian medikasi
pasien.
o Petugas kedua harus menulis
‘dicek oleh:’ dan diisi dengan nama pengecek.
o Pengecekan ganda akan
dilakukan sebelum obat diberikan kepada pasien
o Pastikan infuse obat berada
pada jalur / selang yang benar dan lakukan pengecekan selang infuse mulai dari
larutan /cairan infuse, pompa, hingga tempat insersi selang
o Pastikan pompa infuse
terprogram dengan kecepatan pemberian yang tepat, termasuk ketepatan data berat
badan pasien.
Untuk pengecekan saat pergantian jaga perawat atau transferpasien:
o Petugas kedua akan memastikan
hal-hal berikut ini:
ü Obat yang diberikan harus
memenuhi kelimapersyaratan.
ü Perawat berikutnya akan membaca
label dengan lantang kepada perawat sebelumnya untukmemverifikasi kelima
persyaratan (seperti yangtelah disebutkan di atas).
o Saat pengecekan telah selesai
dan kedua perawat yakin bahwa obat telah sesuai, lakukanlah pencatatan pada
bagian‘pengecekan oleh perawat’di rekam medis pasien.3
c. Sesaat sebelum memberikan
obat, perawat mengecek nama pasien, memberitahukan kepada pasien mengenai nama
obat yang diberikan, dosis, dan tujuannya (pasien dapat juga berperan sebagai
pengecek, jika menungkinkan).
d. Semua pemberian high alert
medications intravena dan bersifat kontinu harus diberikan melalui pompa
infus IV. Pengecualian dapat diberikan pada pasien di Ruang Rawat Intensif Neonatus
(Neonates Intensive Care Unit – NICU), atau pada pasien risiko tinggi
mengalami kelebihan cairan (volume over-load).4Setiap selang infuse
harus diberi label dengan nama obat yang diberikan di ujung distal selang dan
pada pintu masuk pompa (untuk mempermudah verifikasi danmeminimalkan kesalahan)
e. Pada situasi emergensi, di
mana pelabelan dan prosedur pengecekan ganda dapat menghambat / menunda
penatalaksanaan dan berdampak negatif terhadap pasien, perawat atau dokter
pertama-tama harus menentukan dan memastikan bahwa kondisi klinis pasien
benar-benar bersifat emergensi dan perlu ditatalaksana segera sedemikian rupa
sehingga pengecekan ganda dapat ditunda. Petugas yang memberikan obat harus
menyebutkan dengan lantang semua terapi obat yang diberikan sebelum
memberikannya kepada pasien.1
f. Obat yang tidak digunakan
dikembalikan kepada farmasi / apotek, dan dilakukan peninjauan ulang oleh ahli
farmasi atau apoteker apakah terjadi kesalahan obat yang belum diberikan.
g. Dosis ekstra yang digunakan ditinjau
ulang oleh apoteker untuk mengetahui indikasi penggunaan dosis ekstra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar