Jumat, 10 Februari 2017

obat-obatan high alert

Definisi
High alert medicationsadalah obat-obatan yang memiliki risiko lebih tinggiuntuk menyebabkan/ menimbulkan adanya komplikasi / membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan (dosis, interval, dan pemilihannya). Berikut adalah obat-obatan yang termasuk dalam kategori high alert medications:
Tabel Obat-obatan dalam Kategori High Alert Medications 1
-Kategori/ kelas obat-obatan
Jenis Obat
Agonis adnergik IV
Epinefrin, fenilefrin, norepinefrin, isoproterenol

Antagonis adrenergic IV
Propanolol, metoprolol, labetalol

Agen anestesi (umum, inhalasi, dan IV)
Propofol, ketamin

Anti-trombotik, termasuk:
a. Antikoagulan
b. Inhibitor faktor Xa
c. Direct thrombin inhibitors
d. Trombolitik
e. Inhibitor glikoprotein IIb/IIIa

Warfarin, LMWH (low-molecular-weight
heparin), unfractionated heparin IV
Fondaparinux
Argatroban, bivalrudin, dabigatran etexilate,
lepirudin
Alteplase, reteplase, tenecteplase
Eptifibatide , abciximab, tirofiban

Larutan / solusio kardioplegik

Agen kemoterapi (parenteral dan oral)

Dekstrosa hipertonik ( ≥ 20%)

Larutan dialysis (peritoneal dan hemodialisis)

Obat-obatan epidural atau intratekal

Obat hipoglikemik (oral)

Obat inotropik IV
Digoksin, milrinone

Insulin (SC dan IV)
Insulin regular, aspart, NPH, glargin

Obat-obatan dengan bentuk liposomal
amfoterisin B liposomal

Agen sedasi moderat / sedang IV
Dexmedetomidine, midazolam

Agen sedasi moderat / sedang oral, untuk anak
Chloral hydrate, ketamin, midazolam

Opioid / narkose:
a. IV
b. Transdermal
c. Oral (termasuk konsentrat cair, formula
rapid dan lepas lambat)


Agen blok neuromuscular

Suksinilkolin, rokuronium, vekuronium,
atrakurium, pankuronium

Preparat nutrisi parenteral

Agen radiokontras IV

Akua bi destilata, inhalasi, dan irigasi (dalam
kemasan ≥ 100ml)

NaCl untuk injeksi, hipertonik, dengan
konsentrasi > 0,9%

Konsentrat KCl untuk injeksi

Epoprostenol IV

Injeksi Magnesium Sulfat (MgSO4)

Digoksin IV

Metotreksat oral (penggunaan non-onkologi)

Opium tincture

Oksitosi IV

Injeksi natrium nitropruside

Injeksi kalium fosfat

Prometazin IV

Kalsium intravena

Vasopressin (IV atau intraoseus)

Antikonvulsan
Benzodiazepin


a.  Vial yang mengandung konsentrat elektrolit (misalnya KCl) tidak boleh disimpan di
lingkup atau area perawatan pasien.

b.   Obat-obatan yang digunakan dalam emergensi medis (misalnya: kondisi mengancam
nyawa yang bersifat gawat darurat) tidak diwajibkan untuk mengikuti Pedoman dan
Prosedur Penggunaan high alert medications6



Persiapan dan Penyimpanan
a. High alert medications disimpan di pos perawat di dalam troli atau cabinet yangmemiliki kunci.
b. Semua tempat penyimpanan harus diberikan label yang jelas dan dipisahkan dengan obat-obatan rutin lainnya. Jika high alert medications harus disimpan di area perawatan pasin, kuncilah tempat penyimpanan dengan diberikan label ‘Peringatan: high alert medications’ pada tutup luar tempat penyimpanan
c. Jika menggunakan dispensing cabinet untuk menyimpan high alert medicationsI,berikanlah pesan pengingat di tutup cabinet agar pengasuh / perawat pasienmenjadi waspada dan berhati-hati dengan high alert medications. Setiap kotak /tempat yang berisi high alert medications harus diberi label.
d. Infus intravena high alert medications harus diberikan label yang jelas dengan menggunakan huruf / tulisan yang berbeda dengan sekitarnya.



Pemberian obat
a. Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda (double-check) terhadapsemua high alert medications sebelum diberikan kepada pasien.
b. Pengecekan Ganda Terhadap High Alert Medications
i. Tujuan: identifikasi obat-obatan yang memerlukan verifikasi atau pengecekan ganda oleh petugas kesehatan lainnya (sebagai orang kedua)sebelum memberikan obat dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan akurasi.
ii. Kebijakan:
pengecekan ganda diperlukan sebelum memberikan high alert
medicationstertentu / spesifik dan di saat pelaporan pergantian
jaga atau saat melakukan transfer pasien.
Pengecekan ganda ini akan dicatat pada rekam medis pasien atau
pada catatan pemberian medikasi pasien.
Pengecekan pertama harus dilakukan oleh petugas yang berwenang untuk menginstruksikan, meresepkan, atau memberikan
obat-obatan, antara lain: perawat, ahli farmasi, dan dokter.
Pengecekan kedua akan dilakukan oleh petugas yang berwenang, teknisi, atau perawat lainnya. (petugas tidak boleh sama denganpengecek pertama)
Kebutuhan minimal untuk melakukan pengecekan ganda /verifikasi oleh orang kedua dilakukan pada kondisi-kondisi seperti berikut:
o Setiap akan memberikan injeksi obat
o Untuk infuse:
·           Saat terapi inisial
·           Saat terdapat perubahan konsentrasi obat
·           Saat pemberian bolus
·           Saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien
·           Setiap terjadi perubahan dosis obat
·           Pengecekan tambahan dapat dilakukan sesuai dengan instruksi dari dokter.


iii. Berikut adalah high alert medications yang memerlukan pengecekan ganda:


















High alert medications yang Memerlukan Pengecekan Ganda untuk Semua Dosis
Termasuk Bolus

Obat-obatan
Kemoterapi

Heparin

Insulin

Infuse Magnesium sulfat pada pasien obstetric

Infuse kateter saraf epidural dan perifer

*abciximab

argatroban

Bivalirudin

*eptifibatide

Lepirudan

Citrate ACD-A

Kalsium klorida 8 gm/1000ml infuse (untuk CRRT)

            *obat-obatan yang sebaiknya tidak diberikan sebagai bolus dari kantong infuse / vial



















Obat-obatan yang Memerlukan Pengecekan Ganda jika Terdapat Perubahan Kantong
Infus
Obat-obatan
Infuse benzodiazepine

Kemoterapi

Infuse opioid

Infuse epidural

Infuse kateter saraf perifer


Obat-obatan yang Memerlukan Pengecekan Ganda jika Terdapat Perubahan Dosis /
Kecepatan Pemberian
Obat-obatan
Epoprostenol

Kemoterapi

Treprostinil

Infuse bensodiazepin

Infuse opioid, epidural

Heparin


iv. Prosedur:
Untuk dosis inisial atau inisiasi infuse baru
o Petugas kesehatan mempersiapkan obat dan hal-hal di bawah ini untuk menjalani pengecekan ganda oleh petugas kedua:
·         Obat-obatan pasien dengan label yang masih intak
·         Rekam medis pasien, catatan pemberian medikasi pasien, atau resep / instruksi tertulis dokter
·         Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya
o Petugas keduaakan memastikan hal-hal berikut ini:
·         Obat telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi
·         Perawat pasien harus memverifikasi bahwa obat yang hendak diberikan telah sesuai dengan instruksi dokter.
·         Obat memenuhi 5 persyaratan.
·         Membaca label dengan suara lantang kepada
·         perawat untuk memverifikasi kelima persyaratan ini:
ü  Obat tepat
ü  Dosis atau kecepatannya tepat, termasuk pengecekan ganda mengenai penghitungan dan verifikasi pompa infuse
ü  Rute pemberian tepat
ü  Frekuensi / interval tepat
ü  Diberikan kepada pasien yang tepat
o Pada beberapa kasus, harus tersedia juga kemasan / vial obat untuk memastikan bahwa obat yang disiapkan adalahobat yang benar, misalnya: dosis insulin
o Ketika petugas kedua telah selesai melakukan pengecekanganda dan kedua petugas puas bahwa obat telah sesuai,lakukanlah pencatatan pada rekam medis / catatan pemberian medikasi pasien.
o Petugas kedua harus menulis ‘dicek oleh:’ dan diisi dengan nama pengecek.
o Pengecekan ganda akan dilakukan sebelum obat diberikan kepada pasien
o Pastikan infuse obat berada pada jalur / selang yang benar dan lakukan pengecekan selang infuse mulai dari larutan /cairan infuse, pompa, hingga tempat insersi selang
o Pastikan pompa infuse terprogram dengan kecepatan pemberian yang tepat, termasuk ketepatan data berat badan pasien.
Untuk pengecekan saat pergantian jaga perawat atau transferpasien:
o Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
ü Obat yang diberikan harus memenuhi kelimapersyaratan.
ü Perawat berikutnya akan membaca label dengan lantang kepada perawat sebelumnya untukmemverifikasi kelima persyaratan (seperti yangtelah disebutkan di atas).
o Saat pengecekan telah selesai dan kedua perawat yakin bahwa obat telah sesuai, lakukanlah pencatatan pada bagian‘pengecekan oleh perawat’di rekam medis pasien.3
c. Sesaat sebelum memberikan obat, perawat mengecek nama pasien, memberitahukan kepada pasien mengenai nama obat yang diberikan, dosis, dan tujuannya (pasien dapat juga berperan sebagai pengecek, jika menungkinkan).
d. Semua pemberian high alert medications intravena dan bersifat kontinu harus diberikan melalui pompa infus IV. Pengecualian dapat diberikan pada pasien di Ruang Rawat Intensif Neonatus (Neonates Intensive Care Unit – NICU), atau pada pasien risiko tinggi mengalami kelebihan cairan (volume over-load).4Setiap selang infuse harus diberi label dengan nama obat yang diberikan di ujung distal selang dan pada pintu masuk pompa (untuk mempermudah verifikasi danmeminimalkan kesalahan)
e. Pada situasi emergensi, di mana pelabelan dan prosedur pengecekan ganda dapat menghambat / menunda penatalaksanaan dan berdampak negatif terhadap pasien, perawat atau dokter pertama-tama harus menentukan dan memastikan bahwa kondisi klinis pasien benar-benar bersifat emergensi dan perlu ditatalaksana segera sedemikian rupa sehingga pengecekan ganda dapat ditunda. Petugas yang memberikan obat harus menyebutkan dengan lantang semua terapi obat yang diberikan sebelum memberikannya kepada pasien.1
f. Obat yang tidak digunakan dikembalikan kepada farmasi / apotek, dan dilakukan peninjauan ulang oleh ahli farmasi atau apoteker apakah terjadi kesalahan obat yang belum diberikan.
g. Dosis ekstra yang digunakan ditinjau ulang oleh apoteker untuk mengetahui indikasi penggunaan dosis ekstra.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar